Jumat, 15 Oktober 2010

aplikasi dari prinsip ekonomi pada usaha tani di Indonesia



  1. Prinsip keunggulan komparatif

Untuk mewujudkan efisiensi dalam usaha tani, maka dibutuhkan ketepatan waktu dan tempat dalam memproduksi produk yang diusahakannya. Sebagai contoh, dalam usaha tani stawberi di Indonesia banyak ditanam di daerah dataran tinggi karena memang keadaan fisik pada lokasi inilah yang tepat untuk tanaman tersebut, sehingga dapat menghasilkan outcome yang maksimal.

  1. Prinsip kenaikan hasil yang berkurang/The law of deminishing return

Prinsip ini sangat tepat untuk menentukan tingkat produksi terbaik yang dihadapkan dengan terbatasnya sumber daya yang tersedia. Salah satu contohnya yaitu dalam menentukan jumlah tenaga kerja pada suatu kegiatan usaha tani, seorang manajer usaha tani akan terus menambah jumlah tenaga kerja sampai pada titik rasional dengan keuntungan yang paling tinggi. Manajer usaha tani tersebut akan berhenti menambah tenaga kerja, jika penambahan tersebut justru menimbulkan penurunan keuntungan.

  1. Prinsip substitusi /The principle of Substitution

Prinsip subtistusi ini memberikan penjelasan mengenai metode berproduksi yang dapat memberikan manfaat besar dengan biaya sekecil – kecilnya. Contoh yang terjadi pada usaha tani di Indonesia, misalnya peternak itik yang biasanya menggunakan ikan sebagai makanan ternaknya, kemudian diganti dengan keong mas yang ternyata memiliki kandungan protein setara dengan ikan, dan tentunya dapat menekan biaya produksi, di mana harga keong mas jauh lebih murah dibandingkan harga ikan.

  1. Prinsip analisis biaya/Farm expenditure (Pengeluaran Biaya Pertanian)

Prinsip analisis biaya merupakan prinsip menentukan harga sesudah menghitung biaya produksi. Sesuai dengan tujuan perusahaan, yaitu memperoleh keuntungan, maka prinsip inilah yang digunakan para pelaku usaha tani. Contoh pada usaha ternak itik petelur, pelaku usaha tani di bidang peternakan itik tersebut menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan, seperti bibit, makanan ternak, vitamin, tenaga kerja, dan biaya lainnya. Kemudian output, berupa telur itik, dijual dengan harga yang disesuai dengan biaya produksinya. Selain itu, untuk menentukan harga dapat dengan menjumlahkan biaya produksi dengan keuntungan yang diinginkan, atau juga menentukan harga yang disesuaikan dengan memperhatikan harga yang ditawarkan pesaing.

  1. Prinsip biaya yang diluangkan/ The principle of Opportunity cost

Merupakan prinsip memilih cabang usaha dengan mengorbankan cabang usaha lain. Misalnya peternak itik petelur yang benar – benar focus dalam mengusahakan pemaksimalan output berupa telur itik akan kehilangan kesempatan untuk menjadi pengusaha ternak telur itik tetas.

  1. Pemilihan cabang usaha

Prinsip pemilihan cabang ini merupakan keleluasaan bagi pelaku usaha tani untuk memilih cabang usahanya. Dengan indicator keberhasilan dapat memperoleh penghasilan yang tinggi dengan biaya yang rendah. Misalnya, seorang petani padi tidak hanya menanam padi beras putih, tetapi memperluas cabang usahanya dengan menanam beras ketan dan beras merah, dengan catatan asalkan penambahan cabang usahanya itu dapat meningkatkan penghasilan dari petani tersebut.

  1. Baku timbang tujuan (Goal Trade-off)

Di era globalisasi dengan persaingan yang semakin ketat, prinsip baku timbang tujuan ini sangatlah tepat untuk mewujudkan efisiensi usaha tani. Contoh yang terjadi di Indonesia, ketika para petani di suatu wilayah beramai – ramai menanam padi, ternyata ada petani yang beralih menanam ubi. Petani ubi tersebut sudah barang tentu menghasilkan pendapatan lebih tinggi karena sedikitnya pesaing yang mengusahakan produk serupa dengan petani ubi tersebut.


Strategi Berwirausaha

11. Franchise bisnis. (waralaba).

Waralaba adalah suatu sistem distribusi produk dan jasa yang sangat kuat. Sistem ini diciptakan di Amerika Serikat dan sekarang telah merambah hampir ke semua negara di dunia. Waralaba memberi peluang pada pengusaha kecil untuk bertahan dan memperoleh kemakmuran dalam pasar yang kompetitif dengan cara menggabungkan keunggulan kekuatan yang dimiliki jaringan besar dengan inisiatif dan dedikasi pemilik bisnis individual.

Waralaba bisa didefinisikan sebagai suatu hubungan strategis antara franchisor dan franchisee dimana keduanya mendapat banyak keuntungan dari hubungan ini. Definisi yang umum dari waralaba adalah sebuah sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu. Sebagai imbalan bagi kemitraan ini, tentu saja franchisee harus membayar sesuatu, yaitu franchise fee dan royalti. Royalti memberikan pemasukan yang dibutuhkan franchisor untuk bekerja dan menyediakan sistem-sistem pendukung, dan juga menyediakan tenaga yang dibutuhkan untuk memenuhi kepentingan semua pemilik waralaba dalam sistem ini.

Waralaba (franchise) adalah perikatan antara Pemberi Waralaba dengan Penerima Waralaba dimana Penerima Waralaba diberikan hak untuk menjalankan usaha dengan memanfaatkan dan/atau menggunakan hak kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki Pemberi Waralaba dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh Pemberi Waralaba dengan sejumlah kewajiban menyediakan dukungan konsultasi operasional yang berkesinambungan oleh Pemberi Waralaba kepada Penerima Waralaba.

Waralaba atau franchise adalah sebuah bisnis yang memanfaatkan dana dari masyarakat, layaknya perusahaan yang sudah go public.

2. Aliansi bisnis (kemitraan antar perusahaan).

Seperti diketahui bahwa salah satu strategi untuk memperluas dan meningkatkan kepercayaan pasar yaitu dengan cara asosiasi antar perusahaan. Di masa ini, tidak ada perusahaan yang menyediakan seluruh produk dan jasa dalam satu atap. Di hampir seluruh bidang, banyak perusahaan yang membentuk aliansi bisnis guna saling melengkapi
dalam usahanya memberikan layanan kepada konsumen.

Aliansi bisnis merupakan fundamental untuk berkembang & meraih market awarenes. Walau dalam skala kecil tetapi dengan produk atau jasa yang saling melengkapi maka akan memberikan suatu nilai tambah, misalnya, pelanggan yang datang diberikan saran dan rekomendasi kepada partner bisnis yang memiliki produk atau jasa yang dibutuhkan pelanggan tersebut.

Efek selanjutnya adalah partner bisnis tersebut akan mempromosikan produk atau jasa perusahaan tadi sehingga merupakan mutual benefit bersama dalam menghadapi kompetitor.

Aliansi bisnis membantu menghalau batasan atau penghalang dan jika dijalankan dengan baik maka partner bisnis akan merekomendasikan Anda dan menambah referal bisnis Anda.

Di dunia bisnis, term yang digunakan untuk menggambarkan koalisi adalah aliansi bisnis yang biasanya adalah para pihak yang saling bersaing. Aliansi bisnis sangat beragam sesuai dengan tujuan yang mendasarinya.

3. Memulai bisnis.

Bisnis adalah tindakan dan tindakan adalah kepanjangan dari pemikiran. Starting bisnis berarti bahwa kita menjalankan bisnis kita sendiri dengan apa adanya. Dengan tidak bermitra dengan perusahaan lain, waralaba, korporasi dsb. Dengan lain kata, bisnis ini dijalankan dengan kehendak pemiliknya dan idenya datang dari pemilik perusahaan itu sendiri,

4. Korporasi bisnis (kerjasama dalam berbisnis).

Akhir-akhir ini, komunitas konsumen menjadi semacam euforia di kalangan korporasi pemilik brand dan penyedia jasa, bahkan masyarakat sendiri. Di dunia teknologi informasi dan komunikasi khususnya, hadir komunitas konsumen yang tumbuh dengan kesadaran dan inisiatif konsumen sendiri, tetapi ada pula komunitas yang serius digalang oleh korporasi.

Peran besar komunitas dalam memberi masukan kepada pemilik brand dan dalam membantu konsumen sendiri dalam mengambil keputus an membuat kumpulan ini dipandang korporasi sebagai mitra penting bahkan aset bisnis mereka. Sebaliknya, di kalangan konsumen, bergabung dalam jejaring komunitas boleh jadi memberi semacam daya tawar sendiri ketika mereka berurusan de ngan pemilik produk atau jasa.

Singkat kata, komunitas menjadi semacam medium berekspresi bagi konsumen dan pemilik brand. PT Indosat Tbk adalah salah satu contoh korporasi yang aktif dan serius memfasilitasi komunitas-komunitas yang hadir di lingkup bisnis layanannya. Sebut saja komunitas BlackBerry Indosat dan memberi perhatian yang sama besar pada komunitas Android yang dibentuk secara sukarela.

Uraian di atas secara implisit menunjukkan adanya tiga faktor penting dalam strategi korporasi. Pertama berkaitan dengan penciptaan nilai (value creation) sebagai tujuan utama strategi korporasi. Faktor kedua berhubungan dengan konfigurasi berbagai sumber daya yang ada guna menunjang usaha (venture) pada berbagai lingkup bisnis, dan faktor ketiga terkait dengan bagaimana perusahaan mengkoordinasikan semua aktivitas bisnisnya dalam hirarki korporasi untuk mewujudkan penciptaan nilai.

Strategi korporasi menunjukkan adanya kerjasama antar perusahaan demi mewujudkan tujuan tertentu.

PROSES ORGANISASI


Dimensi Dasar dari Proses Komunikasi

Komunikasi : Pertukaran antar pribadi mengenai informasi dan pengertian.

Bentuk Proses Perseptual Komunikasi

· Komunikasi perseptual : Proses dimana penerima menciptakan makna sendiri dalam benak mereka.

· Pengirim : Kelompok atau Organisasi yang ingin atau berusaha untuk berkomunikasi dengan penerima tertentu

· Pengkodean : Komunikasi dimulai saat pengirim mengkodekan suatu gagasan atau pikiran.

· Pesan : Hasil dari pengkodean

· Noise : Campur tangan dalam pengiriman dan pemahaman pesan

Komunikasi Antar Pribadi

· Kemampuan Komunikasi : Kemampuan untuk menggunakan komunikasi secara efektif dalam berperilaku ses Internet : jaringan kerja global dari jaringan-jaringan kerja komputer

· Intranet : internet pribadi milik organisasi

· Ekstranet : menghubungkan karyawan internal dengan pelanggan pilihan, pemasok dan mitra strategis

· E-mail : penggunaan internet/intranet untuk mengirim teks dan dokumen yang dihasilkan oleh komputer

· Kerjasama komputer : penggunaan perangkat keras dan lunak komputer untuk membantu orang-orang bekerjasama lebih baik sesuai dengan suasana yang ada.

Gaya Komunikasi :

o Gaya Asertif : Sikap yang mampu mengekspresikan perasaan dan harga diri, tetapi tidak mengambil keuntungan dari orang lain.

o Gaya Agresif : Sikap yang mampu menyatakan diri dan harga diri, tetapi mengambil keuntungan yang tidak adil dari oarng lain.

o Gaya Nonasertif : Takut, malu-malu dan perilaku mengingkari diri sendiri.

o Komunikasi Non Verbal : Pesan yang dikirimkan kepada orang lain dari tulisan atau dari kata-kata yang diucapkan

o Mendengarka Secara Efektif : Proses pengkodean secara ktif dan menterjemahkan pesan verbal

Tindakan non verbal positif yang dapat membantu komunikasi :

o Menjaga kontak mata,

o Kadang menganggukkan kepala tanda setuju,

o Tersenyum dan menunjukkan semangat,

o Mengarahkan tubuh kearah pembicara,

o Berbicara secukupnya, tenang, intonasi yang menenangkan

Tindakan untuk dihindari :

· Memalingkan muka/tubuh dari pembicara,

· Menutup mata Anda,

· Menggunakan intonasi suara yang tidak enak didengar,

· Berbicara terlalu cepat/lambat,

· Menguap berlebihan.

Gaya Pendengaran :

· Gaya Hasil : Tertarik untuk mendengar hasil akhir atau hasil suatu pesan,

· Gaya Alasan : Tertarik untuk mendengar alasan dibalik suatu pesan,

· Gaya Proses : Suka mendiskusikan masalah secara detail,

· Gaya Linguistik : Ciri khas pola bicara seseorang

Pola Komunikasi Organisasi :

· Komunikasi herarkis : pertukaran informasi antara manajer dan karyawan.

· Omongan selentingan : sistem komunikasi tidak resmi di dalam organisasi informasi.

· Orang penghubung : secara konsisten menyampaikan informasi omongan selentingan kepada orang lain.

· Mata-mata organisasi : menggunakan omongan selentingan untuk meningkatkan kekuatan dan status mereka.

· Distorsi komunikasi : dengan sengaja mengubah isi pesan.

Dinamika Komunikasi Modern :

· Internet : jaringan kerja global dari jaringan-jaringan kerja komputer

· Intranet : internet pribadi milik milik organisasi

· Ekstranet : menghubungkan karyawan internal dengan pelanggan pilihan, pemasok dan mitra strategis

· E-mail : penggunaan internet/intranet untuk mengirim teks dan dokumen yang dihasilkan oleh komputer

· Kerjasama komputer : penggunaan perangkat keras dan lunak komputer untuk membantu orang-orang bekerjasama lebih baik


PENJELASAN :

Proses dalam kamus bahasa Indonesia berarti rangkaian suatu tindakan. Sedangkan proses dalam buku organisasi karamgan Gibso Invancevich Donnelly adalah berkenaan dengan aktifitas yang memberi kehidupan pada skema organisasi tersebut. Proses organisasi merupakan jiwa bagi struktur organisasi. Jika proses tersebut tidak berjalan dan berfungsi dengan baik,maka masalah tidak pernah yang tidak perah diharapkan akan timbul dalam sebuah organisasi.

Adapun model organisasi yang akan kita bahas disini ada empat proses prilaku yang nanti akan menyumbangkan prestasi pada organisasi yang effektif. Empat proses tersebut yaitu komunikasi, pengambilan keputusasn, evaluasi prestasi, sosialisasi dan karir.


Model-model dalam proses organisasi

1. Proses Komunikasi

Komunikasi menduduki tempat yang utama karena susunan keluasan dan cakupan organisasi secara keseluruhan ditentukan oleh tehnik komonikasi. Dari sudut pandang ini komuikasi adalah suatu proses social yag mempuyai relevansi terluas di dalam memfungsikan setiap kelompok, organisasi atau masyarakat.

Kelangsungan hidup organisasi berkaitan dengan kemampuan manajemen untuk menerima, menyampaikan, dan meleksanakan komunikasi. Proses organisasi menghubungkan organisasi dengan lingkungannya termasuk bagian-bagiannya. Informasi mengalir ke organisasi dan dari organisasi, termasuk di dalam organisasi itu sendiri.

Komunikasi diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengiriman kepada penerima informasi. Dengan demikian penerimaan informasi harus memahami isi informasi yang di terimanya, sebaliknya apabila penerimaan informasi tidak memahami informasi yang di berikan oleh pemberi informasi berarti tidak terjadi komunikasi yang effektif yang pada akhirnya dapat menimbulkan suatu konflik. Disamping itu apabila komunikasi dipandang sebagai suatu proses, ada tiga elemen pokok yang salig berkaitan yang terdapat pada setiap terjadinya suatu komunikasi, yaitu sender (sumber berita), message(pesan), dan reciver (penerimaan berita). Apabila salah satunya dari ketiga elemen tersebut tidak ada, maka komunikasi tersebut tidak akan terjadi. Untuk itu terdapat delapan unsur pokok di dalam proses komunikasi.

a. Pengiriman atau sumber (sender)

b. Enconding

c. Message

d. Chanel

e. Receiver

f. Recoding

g. Noise

h. Feedback


2. Proses Pengambilan Keputusan

Keputusan dari seorang pemimpin tidak datang secara tiba-tiba, tetapi melalui suatu proses. Pengambilan keputusan yang akan diwujudkan menjadi kegiatan kelompok merupakan hak dan kewajiban pucuk pimpinan berupa wewenang dan wewenang itu dapat dilimpahkan.

Pengambilan keputusan oleh seorang pemimpin yang bersifat apriori (berburuk sangka) selalu merupakan proses, baik yang berlangsung dalam pikiran maupun dalam kegiatan oprasioal pemecahan masalah. Proses pengambilan keputusan itu berlangsung dengan tahapan sebagai berikut :

a. Menghimpun data melalui pencatatan bahkan mungkin berupa kegiatan penelitian

b. Melalui analisis data

c. Menetapkan keputusan yang akan ditempuh

d. Mengoprasionalakan keputusan menjadi kegiatan

e. Selama berlangsungnya kegiatan sebagai pelaksana keputusan akan diperoleh data oprasional yang baru


Sementara itu tahapan-tahapan dalam proses pengambilan keputusan dapat dikemukakan sebagai berikut :

a. Tetapkan masalah

b. Idntifikasi criteria keputusan

c. Alokasikan bobot pada criteria

d. Kembangkan alternaif

e. Evaluasi alternative

f. Pilih alternative terbaik


3. Proses Evaluasi Prestasi

Prestasi individu menjadi bagian dari prestasi kelompok yang pada gilirannya menjadi bagian dari prestasi organisasi. Tidak ada suatu ukuran atau criteria yang memadai yang dapat mencerminkan prestasi suatu tingkatan.

Proses evaluasi prestasi didalam organisasi menunjukan bahwa prestasi individu, kelompok, dan organisasi adalah suatu hasil atau variabel bergantung dari prilaku organisasi, struktur dan proses. System yang diterapkan untuk mengevaluasi prestasi membantu maksud-maksud seperti penentuan imbalan (upah, promosi, dan alih tugas), identifikasi kebutuhan akan pelatihan (training), penyediaan balikan bagi para pegawai dan lain-lain. Sebenarnya banyak sekali metode yang dapat dimanfaatkan untuk mengevalusi prestasi sehingga merupakan tantangan tersendiri untuk memilih yang terbaik dari yang baik-baik.

Dalam melakukan pengevaluasian sebaiknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Maksud dan evaluasi kerja

2. Evaluasi kerja dan evaluasi

3. Apa yang akan di evaluasi

4. Siapa yang seharusnya akan di evaluasi

5. Bagaimaa metodenya

6. Masalah potensial

7. Bagaimana mengatasi masalah


4. Proses Sosialisasi dan Karir

Proses sosialisasi adalah suatu proses dimana kita dapat bergaul dalam suatu komunitas tertentu maka disitulah proses sosialisasi akan terjadi. Sedangkan karir adalah suatu deretan posisi yang di duduki oleh seseorang selama perjalanan usianya.

Individu memasuki organisasi untuk bekerja dan merintis tujuan karir pribadi mereka. Organisasi mempekerjakan individu-individu untuk melaksanakan pekerjaan tertentu yaitu pekerjaan menurut struktur organisasi itu. Jadi kepentingan individu dan organisasi serta tujuannya harus disesuaikan jika keduanya ingin effektif.proses penyadaran individu akan harapan organisasi disebut sosialisasi, pengembangan karir dan sosialisasi adalah dua aktifitas yang saling berkaitan yang memberikan dampak pada prestasi baik prestasi organisasi maupun prestasi individu.


Sumber diakses pada tanggal 21 April 2010 :

http://hasanismailr.blogspot.com/2009/10/proses-organisasi.html

http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/16/1ceef3eb85674d4377b47a3b13b2eb42504551a4.pdf

http://mick182.blogspot.com/2008/02/proses-organisasi-muh-rosyid-spdmmpd.html

Pengetahuan, ilmu, dan teknologi.

1. Pengetahuan mana yang merupakan ilmu dan pengetahuan mana yang tidak merupakan ilmu.

Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar menghasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Ilmu pengetahuan adalah rangkaian konsep dan kerangka konseptual yang saling berkaitan dan telah berkembang sebagai hasil percobaan dan pengamatan yang bermanfaat untuk percobaan lebih lanjut (Ziman J. dalam Qadir C.A., 1995).

Terdapat beberapa syarat agar suatu pengetahuan dapat dikatakan ilmu, hal ini disebut ilmiah. Sifat ilmu yaitu metodis, objektif, sistematis, universal. Setiap ilmu (sains) adalah pengetahuan (knowledge), tetapi tidak setiap pengetahuan adalah ilmu. Jadi, tidak semua pengetahuan dapat dikatakan ilmu.

Contoh pengetahuan yang merupakan ilmu (ilmiah):

· Ilmu Alam

· Ilmu Psikologi

· Ilmu Fisika

· Ilmu Biologi

· Ilmu Matematika

Sedangkan pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu. Dalam perkembangannya pengetahuan manusia berdiferensiasi menjadi empat cabang utama, filsasat, ilmu, pengetahuan dan wawasan.

Contoh pengetahuan yang tidak merupakan ilmu (tidak ilmiah):

· Mengetahui cara bertahan hidup

· Mengetahui cara memasak pada umumnya

· Pengetahuan tentang cara bergaul dilingkungan masyarakat.

2. Ilmu mana yang merupakan teknologi dan ilmu mana yang tidak merupakan teknologi.

Ilmu bertujuan untuk menambah pemahaman manusia terhadap fenomena alam. Sedangkan teknologi bertujuan untuk memberikan kepraktisan bagi manusia. Bedanya dapat dilihat pada inputnya, input teknologi adalah teori yang sudah ada ditambah dengan SDA dan SDM. Walaupun teknologi terbatas pada lingkungan tertentu.

Segala teknologi berasal dari ilmu pengetahuan. Walau didalam teknologi sendiri, dibutuhkan suatu ilmu pengetahuan terapan yang dapat memudahkan kelangsungan hidup manusia.

Contoh ilmu yang merupakan teknologi:

· Ilmu Fisika Terapan dalam Teknologi Pertanian

· Ilmu Teknologi Informasi dan Komunikasi

· Teknologi Pendidikan Tepat guna

· Teknologi Pasca Panen

· Teknologi pembuatan pesawat terbang

Contoh ilmu yang tidak merupakan teknologi:

· Ilmu Bahasa Indonesia

· Ilmu Kimia Dasar

· Ilmu Sejarah

3. Pengetahuan mana yang merupakan teknologi dan pengetahuan mana yang tidak merupakan teknologi.

Segala teknologi berasal dari pengetahuan manusia. Walaupun didalam teknologi, membutuhkan suatu pengetahuan yang bersifat ilmiah dan dapat diterapkan guna memberikan kepraktisan untuk kelangsungan hidup manusia.

Contoh pengetahuan yang merupakan teknologi:

· Teknologi Komunikasi

· Teknologi Pembuatan Keramik

· Teknologi Pembuatan Alat-alat Transportasi

Contoh pengetahuan yang tidak merupakan teknologi:

· Mengetahui cara mencuci

· Mengetahui cara mendapatkan teman

· dll

Rabu, 20 Mei 2009

Pertanian dan Agribisnis

1. Definisi dan ruang lingkup pertanian dan agribisnis

Definisi Agribisnis:

Agribisnis berasal dari kata Agribusiness, di mana Agri artinya pertanian dan Business artinya usaha atau kegiatan yang berorientasi profit. Jadi secara sederhana Agribisnis (agribusiness) didefinisikan sebagai usaha atau kegiatan pertanian dan terkait dengan pertanian yang berorientasi profit.
Jika didefinisikan secara lengkap agribisnis adalah kegiatan yang berhubungan dengan penanganan komoditi pertanian dalam arti luas, yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan masukan dan keluaran produksi (agroindustri), pemasaran masukan-keluaran pertanian dan kelembagaan penunjang kegiatan. Yang dimaksud dengan berhubungan adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian (Davis and Golberg, 1957; Downey and Erickson, 1987; Saragih, 1998).
Soekartawi (1993) mengemukakan bahwa untuk dapat mengetahui arti dari agribisnis itu kita dapat memahami lewat ari kata dari agribisnis itu sendiri. Agribisnis berasal dari kata agri dan bisnis.
Apabila mata rantai kegiatan agribisnis dipandang dalam suatu konsep sistem, maka mata rantai kegiatan tersebut dapat dipilah-pilah menjadi empat subsistem yaitu: (1) subsistem produksi (on-farm), (2) subsistem pengolahan (agroindustri hulu dan hilir)(off-farm), (3) subsistem pemasaran/perdagangan (off-fram), dan (4) subsistem lembaga penunjang (off-farm)(Gambar 1). Keempat subsistem ini mempunyai kaitan yang erat, sehingga gangguan pada salah satu subsistem atau kegiatan akan berpengaruh terhadap subsistem atau kelancaran kegiatan dalam bisnis.

Definisi Pertanian :
Pertanian adalah seluruh kegiatan yang meliputi usaha hulu, usaha tani, dan agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang pengelolaan sumber daya alam hayati dalam agroekosistem yang sesuai dan berkelanjutan, dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan manajemen untuk mendapatkan, manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat.
Pertanian mempunyai dua pengertian, yaitu pertanian dalam arti sempit dan pertanian dalam arti luas (Mubyarto, 1994). Dalam arti sempit, pertanian menunjuk pada kegiatan pertanian rakyat yang biasanya hanya bercocok tanam atau melakukan budidaya tanaman pangan seperti padi, jagung, kedele, ubi kayu, dan sebagainya.
Pada saat ini, pertanian dipahami bukan sekadar dalam arti sempit, tetapi pertanian dalam arti luas. Berdasarkan makna kedua kata pembentuknya, dapat dikemukakan bahwa agribisnis merupakan pertanian yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip komersial atau ekonomi. Dalam hal ini pertanian bukan lagi sebagi way of live, tetapi merupakan usaha yang harus memberikan keuntungan.
Drilon Jr. dalam Saragih (1998) mengemukakan bahwa agribisnis merupakan mega sektor yang mencakup “… the sum total of operations involved in the manufacture and distribution of farm supplies, production activities on the farm, storage, processing and distribution of farm commodities and items for them …”.
The input supply sector atau sektor pemasok input pertanian adalah sektor yang memberikan pasokan bahan dan peralatan pertanian untuk beroperasinya the farm production sector (Beierlein. dkk., 1986). Sektor ini memasok pakan ternak atau ikan, benih, pupuk, bahan bakar minyak, pestisida, alat, mesin pertanian, dan sebagainya.

Agribisnis adalah suatu sistem. Berdasarkan pendapat ini, Saragih (1998) mengemukakan bahwa sistem agribisnis terdiri atas empat subsistem, yaitu:
(a) subsistem agribisnis hulu atau downstream agribusiness,
(b) subsistem agribisnis usahatani atau on-farm agribusiness,
(c) subsistem agribisnis hilir atau upstream agribusiness, dan
(d) subsistem jasa layanan pendukung agribisnis atau supporting institution.
Agribisnis sebagai suatu sistem dapat terlihat dengan jelas bahwa subsistem-subsistem tersebut tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling terkait satu dengan yang lain. Subsistem agribisnis hulu membutuhkan umpan balik dari subsistem usahatani agar dapat memproduksi sarana produksi yang sesuai dengan kebutuhan budidaya pertanian. Sebaliknya, keberhasilan pelaksanaan operasi subsistem usahatani bergantung pada sarana produksi yang dihasilkan oleh subsistem agribisnis hilir. Selanjutnya, proses produksi agribisnis hilir bergantung pada pasokan komoditas primer yang dihasilkan oleh subsistem usahatani.

2. Definisi dan ruang lingkup pelaku pertanian dan agribisnis

Ruang Lingkup pertanian mencakup tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan, yang selanjutnya disebut pertanian adalah seluruh kegiatan yang meliputi usaha hulu usaha tani, agroindustri, pemasaran, jasa penujang pengelolaan sumberdaya hayati dalam agroekosistem yang sesuai dan berkelanjutan, dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan manajemen untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat.
Pelaku utama pertanian adalah masyarakat di dalam dan disekitar kawasan hutan, petani, pekebun, peternak, nelayan, pembudi daya ikan, pengolah ikan, beserta keluarga inti.
Petani adalah perorangan warga Indonesia beserta keluarganya atau korporasi yang mengelola usaha dibidang pertanian, wanatani, minatani, agropasture, penangkaran satwa dan tumbuhan, di dalam dan di sekitar hutan, yang meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran dan jasa penunjang.
Pelaku agribisnis dalam hal ini adalah mereka yang menggeluti usaha agribisnis baik agribisnis besar yang dikelola oleh perusahaan besar maupun agribisnis kecil yang dikelola secara perorangan seperti petani. Yang utama dalam membangun agribisnis adalah bagaimana membangun orang-orang yang akan terjun dalam usaha agribisnis agar usaha mereka dapat tumbuh dan berkembang sehingga membuahkan hasil. Sebelum memuaskan kebutuhan konsumen agribisnis, yang pertama harus dipuaskan kebutuhannya adalah pelaku-pelaku agribisnis.
Para pelaku agribisnis tentunya mengharapkan hasil usahanya minimal dapat menghidupi kebutuhan keluarganya Untuk itulah perlu memenuhi kebutuhan dari setiap pelaku agribisnis sehingga dengan begitu tidak ada lagi kita mendengar petani seperti yang terjadi di daerah Gunungkidul (DIY) yang menjadi tumbal penderitaan dengan memotong tangannya sendiri sebagai bukti kekecewaan kepada pemerintah dalam hal cengkeh yang telah membuat kehidupan ekonomi keluarganya morat-marit. Atau didaerah lain dijawa dimana petani enggan menanam padi karena harga jual gabah atau beras ditingkat petani sangat rendah. Oleh karena itu tidak berlebihan jika diberikan perlindungan kepada kaum petani, dengan mengupayakan agar petani dapat menjual produknya diatas ongkos produksi yang telah mereka keluarkan, agar mereka dapat hidup layak dan bekerja lebih giat berproduksi untuk memenuhi kebutuhan konsumennya.

INOVASI DALAM BIDANG PERTANIAN

dari beberapa inovasi makanan bisang pertanian, yang paling saya sukai adalah :

1. NUGGET YANG TERBUAT DARI TEMPE
Nugget tempe merupakan produk makanan beku yang dihasilkan untuk meningkatkan pola ragam konsumsi tempe.
Keistimewaan Nugget ini antara lain:
1. Nilai gizi baik,
2. Ketahanan simpan lebih lama,
3. Harga murah,
4. Rendah kolesterol, dan
5. Praktis dalam penyajian.
Kandungan Protein nugget tempe hampir menyamai kandungan protein yang terdapat pada nugget ayam. Nugget tempe ini dapat dijadikan sebagai sumber potein bagi tubuh pengganti sumber protein ayam dan susu.
Pada masyarakat modern seperti sekarang yang menginginkan segala sesuatunya menjadi lebih praktis pastinya cocok akan terobosan ini. Hal ini juga terlihat akan banyaknya penikmat tempe di nusantara. Keunggulannya yaitu rendah kolesterol yang pastinya tidak akan menghalangi kawula tua pun turut menikmatinya.
Nugget tempe ini dijual dengan harga terjangkau mengingat lebih rendahnya harga pasaran tempe daripada daging ayam atau sapi yang sama-sama mengandung protein.

2. KERUPUK WORTEL
Masyarakat tentunya mencari variasi makanan baru sebagai pelengkap makanan utama dan camilan. Mereka mulai mengubah pola makan sehat dengan kembali bergaya hidup sehat. Ditawarkan Kerupuk Wortel, sebuah inovasi baru dari produk kerupuk sebagai alternative pelengkap makanan utama dan camilan.
Dalam Kerupuk Wortel, kita mencoba mengkombinasikan kerupuk, sebagai salah satu dari produk makanan khas Indonesia yang disukai dan diterima oleh masyarakat, dengan salah satu tanaman yang mengandung banyak vitamin yang baik untuk tubuh yang banyak ditemukan di Indonesia, yaitu wortel.
Dengan komposisi yang sempurna dihasilkan Kerupuk Wortel yang bewarna orange wortel, menyehatkan dan berkualitas serta memiliki rasa yang enak dan gurih. Dapat dikonsumsi oleh semua orang terutama bagi para pecinta sayuran dan sebagai alternative bagi yang tidak menyukai sayuran.

3. SELAI RASA DURIAN
Beragamnya variasi rasa pada selai membuat saya berpikir akan inovasi ini. Selai rasa durian tentunya akan digemari oleh konsumen mengingat rasanya yang lezat. Selai ini melengkapi keinginan konsumen akan cara lain dari menikmati durian. Produk ini dikemas tanpa mengurangi keaslian dari cita rasa durian. Produk ini sesuai dengan gaya hidup masyarakat modern yang menginginkan semua serba instant. Selai Durian sebagai temannya roti ataupun tambahan dalam membuat minuman ini dikemas dalam sebuah kemasan kaca transparan.
Harganya yang ekonomis, ketahanan simpan lebih lama, dan cepat dalam penyajian, membuat produk ini dinanti-nanti oleh masyarakat tentunya.

Mari Majukan Pariwisata Indonesia


July 25th, 2008 by meww-licious

Baru-baru ini saya berpikir bagaimana caranya memajukan negara kita yang terkesan lemah dalam perekonomian dan sumber daya manusianya agar menjadi negara yang mapan akan perekonomiannya. Salah satu cara yang terpikir oleh saya adalah dengan jalan memajukan pariwisatanya. Apabila pariwisata suatu negara telah maju dan berkembang, sehingga ada banyak sekali turis yang berdatangan dari luar negeri, tentunya kita akan banyak sekali mendapat devisa negara. Sebagai contohnya, mari kita lihat negara Saudi Arabia.

Negara dengan sistem pemerintahan yang dikepalai oleh raja ini menerima devisa yang sangat besar sekali tiap tahunnya. Hal ini dikarenakan berbagai penduduk yang beragama Islam berdatangan dari segala penjuru dunia untuk melaksanakan haji dan umrah di tanah suci. Sesampainya disana tentu kita harus membayar sewa hotel untuk tempat tinggal sementara, membeli makan, serta membeli oleh-oleh, bahkan aksesoris seperti emas. Logikanya kita memberi mereka uang dari negara kita kan..??? ya, logikanya uang kita berkurang dan bertambah ke negaranya. Karena itulah saya berpikir bahwa kita perlu meniru prinsip tersebut. Kita bangun negeri kita sebersih mungkin. Kita jaga kebersihan tempat wisata kita agar para turis asing tertarik untuk mengunjungi kita. Mari majukan pariwisata kita. Tapi tentu dengan tetap menjaga nilai budaya yang telah ditanamkan leluhur Indonesia pada kita semua. Go Indonesia!!!